pesantren tercinta

Assalamu'alaikum ...
Entah harus mulai dari mana dulu aku harus bercerita, karena begitu banyak cerita di tempat itu :'D.
Oke, aku awali dari kisah pertama kali aku masuk ke pesantren. Awalnya aku tidak ingin meneruskan sekolah dipesantren, tapi apa boleh buat itu keinginan orang tua ku sendiri dan aku harus menurutinya. Tahun 2009 aku keluar dari Sekolah Dasar dan aku putuskan untuk meneruskan sekolahku disebuah pondok pesantren, alhamdulillah hari demi hari aku lewati banyak hal disana. Memang, pada awalnya aku sempat tidak merasa nyaman dan tidak begitu betah disana, disana itu makan sendiri,nyuci baju sendiri semuanya serba sendiri, tapi semua itu aku tahan demi kedua orang tuaku. Disana ada banyak teman yang memberiku support agar aku betah dan tetap disana, akhirnya aku merasa betah dan bertahan disana selama tiga tahun lamanya. Kelas 1 SMP alhamdulillah aku mendapatkan prestasi dan mendapatkan juara dikelas. Disitu bahagianya gak karuan hihi. Kocar-kacir kegirangan ingin cepat-cepat kasih tau keluarga, soalnya orang tua aku menjanjikan sesuatu kalau mendapat prestasi disana hihi. Alhamdulillah pada waktu itu pergi berlibur sekeluarga. Lanjut ke cerita dimana aku mulai mengenal laki-laki-,- . Kelas 2 SMP aku mulai mengenal laki-laki, dimana sebuah larangan dan peraturan aku langgar disana. Aku mulai merasa dekat dengan seorang laki-laki disana, tanpa sadar aku telah mengabaikan peraturan yang telah dibuat. Suatu saat aku surat-menyurat dengan laki-laki itu dan pada akhirnya aku ketahuan, disitulah awal mula namaku tercoreng dan prestasiku memburuk. Rasa sesal memang selalu ada, dan aku sangat menyesali itu, tapi apalah daya semuanya telah terjadi huhu. Aku menjalani sebuah hukuman dimana aku dipajang ditengah lapangan ditengah-tengah kawasan laki-laki dan perempuan. Disitu malu nya minta ampun, namaku terpampang nyata disana dan aku berdiri bersama murid lain yang melakukan pelanggaran. Menurutku aku salah, dan aku harus memperbaikinya. Alhamdulillah, aku punya teman yang selalu mengingatkan disaat aku melakukan sebuah kesalahan, dia selalu datang dan mensupport ku agar tidak mengulangi kesalahan yang sama, aku bersyukur karena telah mempunyai teman sehebat dia. Teman yang selalu ada disaat aku membutuhkannya. Lanjut ke sebuah permasalahan dimana masalah itu benar-benar membuatku tidak merasa nyaman berada disana. Kelas 3 SMP aku merasa tertuduh, waktu itu ada seorang adik kelas yang mungkin salah paham, waktu itu aku dan teman-temanku sedang mengantri disebuah kantin dan aku mengobrol, pada waktu itulah sebuah masalah muncul. aku dituduh sedang mengobrolkan temannya dimana kata dia aku berbicara kasar soal temannya itu. Keesokan harinya, seluruh angkatanku dikumpulkan disebuah ruangan, dan disana terjadi sebuah guncangan dalam hati dan pikiranku. Ada orang tua murid disana, dan mereka langsung melontarkan sebuah tuduhan yang aku sendiri merasa bingung setelah murid tersebut menceritakan hal yang aku rasa tidak menyebutkannya. Aku dituduh karena menyebut kata "setan" kepada anaknya. Disitu aku merasa sedih dan benar-benar ingin cepat pergi dari tempat itu. Masalah itu dijadikan kasus oleh orang tuaku karna mereka tidak terima jika aku diperlakukan seperti itu. Disaat itulah aku meminta untuk pindah sekolah kepada orang tuaku,akhirnya akupun melanjutkan SMA diluar.
Nah, disana aku mendapatkan banyak pelajaran berharga bagi kehidupanku. Gak ada yang salah jikalau kalian ingin melanjutkan studi disana, malah lebih baik jika kalian berada disana. Hidup itu bukan hanya sebatas mencari materi semata, tetapi juga kita diwajibkan menuntut ilmu setinggi mungkin dimanapun itu tempatnya.
Ambil yang baik-baiknya, jauhi yang buruknya.
wassalamu'alaikum...

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Subang kota kecil penuh cerita

Borneo Kopi, Subang Jawa Barat

Kampus STIE Sutaatmadja Subang